Sabtu, 28 Mei 2022

3.2.a.9. Koneksi Antar Materi - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

 


        Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya merupakan kemampuan dalam pengelolaan dan pemanfaatan pada aset-aset atau modal yang dimiliki sekolah atau komunitas agar dapat dikelola dengan baik oleh seorang pemimpin pembelajaran sehingga menjadi sebuah kekuatan/potensi yang harus di maksimalkan agar dapat merangsang kreativitas untuk menunjang keberhasilan tujuan pendidikan pada umumnya dan secara khusus pengelolaan sumber daya yang berpihak kepada murid.

          Cara yang dapat dilakukan untuk mengimplentasikan pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya di kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah, adalah dengan memetakan terlebih dahulu modal/asset yang ada kemudian berpikir berbasis kepada asset/kekuatan yang ada tersebut. Ada 7 aset disekitar yaitu asset manusia, fisik, sosial, finansial, lingkungan/alam, politik dan agama dan budaya.

    Pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas. Contohnya, ketika berada/mengajar disuatu tempat pedalaman yang mana memiliki akses jalan, air, serta internet masih susah, bangunan fisik juga belum maksimal, seorang pemimpin pembelajaran hendaknya tidak berpikir pada masalah adatu kekurangan, melainkan fokus pada asset yang dimiliki atau berpikir berbasis asset (asset based thinking). Seorang pemimpin pembelajaran dapat memaksimalkan asset manusia yaitu murid dan guru untuk mengoptimalkan asset atau kekuatan yang dimiliki agar dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki.

Konsep tersebut dapat diperjelas kembali dengan menonton tayangan video berikut :

https://youtu.be/dj6sTmiD1XM

    Materi di modul 3.2 ini memiliki keterkaitan dengan materi-materi lainnya di program guru penggerak ini. Di modul ini pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya, harus memiliki kemampuan dalam pengambilan keputusan (modul 3.1) yang mana keputusan tersebut yaitu dalam memanfaatkan aset yang ada secara maksimal. Selain itu pemikiran Ki Hajar Dewantara yang maenyatakan bahwa pendidikan adalah sebuah proses menuntun segala kodrat yang ada pada anak dengan segala potensi yang dimilikinya agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Maka sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya sekolah, seharusnya dan semestinya memanfaatkan dan mengelola seluruh kodrat alam dan kodrat zaman yang ada sebagai sebuah kekuatan atau aset yang dimiliki untuk mendorong sebuah agen perubahan transformasi pendidikan dalam mewujudkan merdeka belajar bagi murid dan guru. Untuk dapat mengelola sumber daya yang ada dengan optimal, juga perlu dibuatkan rencana kecil perubahan, yang mana perencanaak tersebut menggunakan metoda BAGJA (Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana dan Atur eksekusi) yang telah dipelajari di modul sebelumnya 1.3.

            Sebelum saya mempelajari modul 3.2 sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya, saya lebih banyak menggunakan pendekatan yang berbasis masalah/kekurangan. Namun, setelah saya mempelajari modul 3.2 ini begitu banyak ilmu, informasi, pengalaman dan hal-hal baru yang saya dapatkan dan jelas sekali ada perubahan yang saya rasakan dalam mengelola sumber daya dengan menggunakan pendekatan berbasis aset/kekuatan, dalam mengelola dan memanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah, lebih berfokus menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, hal-hal yang positif ataupun potensi positif yang dimiliki oleh sekolah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aksi Nyata Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

CGP   : Komang Yuli Wirahayu Asal Sekolah : SD Negeri 7 Sesetan  Nama Program : LiBerCa (Meningkatkan Literasi dengan Berbagai Kegiat...